Wakaf 100.000 Qur'an Untuk Banten dan Pelosok

Donasi Terkumpul
Rp 200.000
Terkumpul0%
Logo
admin
Akun Terverifikasi
Tentang Program

Lahirkan Generasi Syekh Nawawi Al Bantani: Gerakan Merdeka Buta Aksara Qur’an di Banten: Jangan Biarkan Mereka Tak Punya Qur’an

Banten Kota “Ribuan Santri dan Sejuta Ulama”

Kota Serang dijuluki Kota Santri karena banyaknya pesantren yang berdiri di wilayah tersebut, serta kegiatan keagamaan yang beragam dan kuat di masyarakat. Beberapa contohnya adalah banyaknya pesantren, tradisi keagamaan yang kental, serta kegiatan seperti pesantren kilat, pengajian, dan pawai taaruf saat MTQ.

Kabupaten Pandeglang juga dikenal sebagai Kota Santri, bahkan mendapat julukan "Kota Sejuta Santri dan Seribu Ulama" karena banyaknya pesantren dan ulama terkenal yang berasal dari daerah tersebut. 

Selain kedua daerah tersebut, beberapa wilayah lain di Banten juga memiliki reputasi sebagai Kota Santri karena keberadaan pesantren dan tradisi keagamaan yang kuat, seperti Kabupaten Tangerang.

Berdasar data Kementerian Agama RI (2020/2021), Provinsi Banten memiliki 6.432 pesantren, mencakup seluruh pesantren di Banten, pesantren salaf maupun pesantren modern. Ribuan santri, baik yang mukim dan non mukim belajar membaca sekaligus menghafal Al quran. Para  santri ini pasti membutuhkan Al quran sebagai sarana belajar. Mushaf Al quran pun menjadi kebutuhan mendesak mengingat ketahanannya rata-rata 6-12 bulan. Masih banyak Al Qur’an yang rusak atau hilang halaman, sehingga kebutuhan akan mushaf baru sangat besar.

Dan salah satu ulama besar yang mendunia dan berasal dari Banten adalah Syekh Nawawi al-Bantani. Lahir di Kampung Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, dari pasangan Syekh Umar bin Arabi al-Bantani dan Zubaedah pada tahun 1813 atau 1815, beliau dikenal sebagai ulama yang produktif menulis kitab dan menjadi pengajar di Masjidil Haram, Mekkah. Karyanya mencakup berbagai bidang ilmu agama dan menjadi rujukan penting dalam khazanah keilmuan Islam. Karya-karya Syekh Nawawi al-Bantani masih dipelajari dan menjadi rujukan penting hingga saat ini, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia, tulis peneliti di ResearchGate

Beliau juga berperan dalam semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda, dengan mendorong murid-muridnya untuk berjuang demi kemerdekaan.

Buta Aksara Qur’an dan kebutuhan Al Qur’an Layak

Kebutuhan Al qur’an dan pembelajaran Al Qur’an ( mengaji) di banten masih sangat mendesak, terutama di daerah pelosok. "Berdasarkan hasil riset tahun 2020 yang dilakukan LPTQ, warga Banten masih banyak yang belum melek Alquran”. Survey tersebut di lakukan untuk mengukur indikator akhlak warga Banten. Dalam survey tersebut, 12,4% warga Banten belum bisa membaca Al Qur’an. Dari Jumlah tersebut 4,17% sangat buruk, 5,08% buruk, 6,90% sangat kurang dan 10,54% kurang. Sekretaris Daerah Banten Ranta Soeharta mengaku khawatir terhadap tingkat kemelekan Al Qur’an penduduk Banten. Ranta berjanji hasil survey ini akan disebarkan ke seluruh kabupaten/kota

Al Qur'an kondisinya banyak yang sudah tak layak pakai

Gerakan Merdeka Buta Aksara Qur’an Melalui Wakaf 100.000 Al Qur’an

Dalam rangka memberikan al qur’an yang layak dan mengurangi angka buta aksara qur’an, Pemerintah Provinsi Banten bersinergi dengan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten dalam memberdayakan peningkatan mutu intelektual dan ibadah para santri.

Peran FSPP yang strategis sebagai mitra pemerintah daerah dalam membina umat khususnya kepada generasi islami para santri, sehingga berkemampuan baik dari ilmu agama, dan ilmu teknologi sehingga menjadi manusia yang mempunyai visioner dan mental yang baik.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkolaborasi dengan FSPP Provinsi Banten, BSI Provinsi Banten Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) Indonesia Berbagi Kebaikan (IBK) serta Badan Wakaf Khadimul Ummah meluncurkan Program Wakaf 100.000 Qur’an.  Melalui program Wakaf 100.000 Qur’an untuk Banten, di harapkan dapat menyelesaikan hambatan- hambatan yang di hadapi oleh para santri dan masyarakat yang membutuhkan.

Santri kecil senang menerima Al Qur’an baru

 

Anak-anak antusias belajar membaca Al Qur’an

 

Warga seneng menerima Al Qur’an baru

 

Ketua Badan Wakaf Khadimul Ummah H. Nana Sujana (tengah) bersama Penasehat Badan Wakaf Khadimul Ummah Dr. H. Fadlillah (kiri) menyerahkan Mushaf Alquran kepada mantan Wali Kota Serang Syafrudin (Foto: Dok. H. Nana Sujana for Ekbisbanten.com).

 

Penyerahan wakaf Al-Quran dari BWKU kepada PWI Serang Raya

Berikutnya, agar upaya ini dapat diterima oleh sebanyak mungkin masyarakat, maka Al Qur’an wakaf akan didistribusikan merata ke 8 (delapan) wilayah di Provinsi Banten, yaitu: Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan.

Karenanya, mari bersama raih pahala dari wakaf qur’an sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Salah satu amal kebaikan yang pahalanya terus terbawa kepada si mayyit sampai ke alam kuburnya adalah sedekah dan mewariskan (mewakafkan) mushaf Al Qur’an.” (HR. Bukhari)

Insya Allah pada setiap huruf yang mereka lantunkan dan hafalkan dari Mushaf Al Qur’an, ada aliran pahala jariyah dari para Wakif. Sisihkan rezeki dari harta terbaik untuk berbagi kebaikan yang membuka peluang beramal jariyah ini. Dukung terus Program Wakaf Al Qur’an Untuk Banten, jadilah bagian penggerak kebaikan menghadirkan Al Qur’an di setiap rumah dan memerdekakan saudara kita dari buta aksara qur’an. 

Semoga Allah SWT selalu mudahkan urusan kita.

Belum ada pembaruan kampanye.